Emboss merupakan teknik finishing proses cetak tinggi yang memberikan efek timbul pada bagian tertentu di permukaan kertas. Acuan emboss berasal dari logam hasil proses etsa atau cukil, disebut klise. Acuan tersebut terdiri dari dua bagian, bagian yang menonjol (jantan) dan bagian yang cekung (betina). Proses selanjutnya adalah meletakan kertas yang akan di emboss diantara acuan menonjol (jantan) dan cekung (betina). Sebaliknya, deboss merupakan teknik finishing yang memberikan efek tenggelam atau cekung. Proses deboss sama dengan emboss, tetapi hanya perlu menukar posisi acuan menonjol (jantan) dan acuan cekung (betina).
Proses finishing ini banyak digunakan pada cetak komersial seperti kartu nama, cover buku, postcard, dan packaging. Ketinggian atau kedalaman emboss dan deboss dapat diatur sesuai kebutuhan. Proses Emboss dapat dilakukan secara manual maupun langsung pada mesin (digital embossing). Kertas dengan gramatur lebih tebal akan menimbulkan efek emboss atau deboss yang lebih kentara.
Salah satu inovasi terbaru di industri percetakan adalah Chemical Embossing. Chemical Embossing atau efek kulit jeruk merupakan teknik cetak offset dengan menggunakan tiga step lapisan yang dilakukan secara bersamaan pada satu mesin (inline), yaitu dengan memadukan antara tinta proses UV CMYK (Cyan, Magenta, Yellow,dan Black) yang kemudian dilapisi tinta UV khusus atau OP varnish (overprint varnish), pada area cetak tertentu. Setelah kering seluruh area cetak tersebut dilapisi kembali dengan UV varnish atau gloss varnish, dan dikeringkan kembali secara bersamaan dengan lampu ultra violet (UV Lamp).
Itulah beberapa perbedaan mengenai emboss dan deboss, semoga informasi diatas dapat membantu. Jika Anda masih kurang jelas segera hubungi customer service SCM Advertising, kami dengan senang hati akan membantu anda.